Psikologi Warna untuk Mendekatkan Konsumen Dengan Brand

Banyak desainer dan brand yang memilih perpaduan warna sekedar karena warna tersebut terlihat cocok satu sama lain. Padahal memahami psikologi warna dapat membantu brand untuk terkoneksi dengan lebih banyak konsumen.

Color theory adalah teori yang menjelaskan tentang efek dari warna terhadap perasaan orang yang melihat warna tersebut. Dengan kata lain menggunakan warna yang tepat di kartu nama, website dan material branding lainnya dapat mempengaruhi bagaimana konsumen memandang sebuah brand dan menciptakan koneksi yang dapat mendorong pertumbuhan bisnis.

Berikut adalah 4 warna yang diusulkan oleh Nicte Cuevas, ambassador dari desaign app Adobe Spark.

Classic Blue

Source

Warna biru klasik atau classic blue adalah warna yang populer digunakan oleh brand multiinternasional. Warna biru sendiri terkenal sebagai warna yang menimbulkan rasa tenang. Di alam, warna biru ini dapat ditemukan saat senja, saat matahari mulai tenggelam dan langit menggelap. Pada saat itu banyak orang merasakan pikiran mulai berelaksasi.

Brand yang ingin target pasarnya merasakan ketenangan dan kepercayaan dapat menggunakan warna ini di perlengkapan branding mereka. Warna classic blue juga melambangkan kemungkinan yang luas, seperti luasnya lautan.

Peach

Source

Brand yang ingin membuat target pasar merasakan perasaan membumi dan terkoneksi dengan lingkungan mereka dapat menggunakan warna bernuansa peach. Psikologi warna peach cocok untuk brand yang ingin terhubung dengan komunitas dan dipercaya dapat mengurangi rasa cemas. Pilihan lainnya adalah menggunakan warna coklat muda, pink muda atay abu-abu yang netral yang juga memiliki efek yang sama.

Oranye

Source

Oranye adalah warna yang identik dengan kreativitas, tetapi belum banyak digunakan oleh brand. Warna cerah lainnya memiliki kecenderungan diasosiakan dengan hal yang bertentangan. Misalnya, kuning adalah warna yang melambangkan perasaan senang, tapi warna kuning juga banyak digunakan di tanda bahaya. Duality seperti inilah yang tidak dimiliki oleh warna oranye.

Teal

Source

Warna teal atau aqua adalah warna lain yang masih jarang digunakan oleh brand. Warna ini kuat dan orang yang melihatnya akan langsung teringat dengan laut, dan pada saat orang sedang ingin menenangkan pikirannya biasanya mereka langsung berpikir tentang laut.

Brand yang ingin mengajak konsumennya beristirahat dari kesibukannya sehari-hari dapat mempertimbangkan mengguanakan warna aqua atau teal dalam color palette brand mereka.

Warna apapun yang dipilih untuk digunakan, selalu pikirkan tentang tujuan bisnis dari brand tersebut. Siapa target pasar utama? dan penawaran atau value apa yang ingin disampaikan oleh brand untuk membuat kehidupan target pasar mereka lebih mudah?

Setelah desainer mengetahui hal ini, maka desainer dapat memperkirakan emosi apa yang harus ditimbulkan di dalam konsumen lalu memilih warna yang mendukung emosi tersebut untuk mendorong konsumen berinteraksi dengan brand.

Source